Hampir semua orang ingin memiliki investasi, karena ini merupakan cara untuk mendapatkan passive income. Namun, pada kenyataannya, Ada golongan orang yang belum siap berinvestasi. Lantas, siapa sajakah yang termasuk golongan tersebut?
Investasi bukan sekadar menyisihkan sejumlah dana dan menanamkannya ke instrumen keuangan tertentu untuk mendapatkan hasil. Ada banyak persyaratan dan persiapan untuk melakukannya. Jadi, memang tidak semua orang dalam kondisi siap untuk berinvestasi.
5 Golongan Orang yang Belum Siap Berinvestasi
Pada dasarnya, investasi memang berkaitan dengan ketersediaan dana. Namun, ternyata tidak hanya itu saja. Sikap dalam menghadapi uang juga menjadi pertimbangan dalam melakukan investasi. Inilah beberapa golongan yang belum siap berinvestasi:
1. Belum Memiliki Visi Ke Depan
Golongan pertama yang belum siap berinvestasi adalah orang-orang yang belum memiliki visi untuk masa depannya. Hal ini karena investasi merupakan produk keuangan jangka panjang. Jadi, pengelolaannya memerlukan waktu dan ketelatenan.
Selain itu, jika tidak memiliki visi ke depan, bisa jadi akan mengambil keputusan investasi yang kurang sehat dan tidak berdasarkan pada pertimbangan logis. Jadi, sebelum berinvestasi, sebaiknya pertimbangakan dengan baik terlebih dahulu.
2. Bersifat Pemboros
Seseorang yang memiliki sifat pemboros, tentu belum siap melakukan investasi. Sifatnya tersebut bisa membuat keuangannya kacau dan tidak tersedia dana untuk hal tersebut. Jadi, jika berencana untuk memulai investasi, buang dahulu kebiasaan boros tersebut.
Cobalah melakukan penghematan, setidaknya selama enam bulan terlebih dahulu. Pangkas semua pengeluaran yang tidak perlu. Setelah enam bulan, biasanya sikap hidup hemat ini menjadi kebiasaan, sehingga tersedia dana untuk berinvestasi.
3. Masih Memiliki Cicilan Bulanan Dalam Jumlah Besar
Selanjutnya,seseorang masuk golongan orang yang belum siap berinvestasi jika masih memiliki banyak cicilan bulanan dalam jumlah besar. Dalam kondisi ini, artinya keuangan sedang tidak sehat, sehingga belum saatnya melakukan investasi.
Untuk itu, sebaiknya fokus dalam memperbaiki kesehatan finansial terlebih dahulu. Mulailah membuat perencanaan untuk mempercepat pembayaran cicilan tersebut. Caranya bisa dengan melakukan penghematan di beberapa pos pengeluaran dan memiliki penghasilan tambahan.
Nantinya, setelah semua cicilan lunas dan kondisi keuangan membaik, bisa mulai menyisihkan sebagian dana untuk persiapan berinvestasi. Tidak harus memulainya dalam nominal besar dahulu, sebab ada beberapa jenis investasi yang bisa kamu lakukan dengan jumlah kecil.
4. Belum Memahami Apa Itu Investasi
Kelompok selanjutnya adalah golongan orang-orang yang belum memahami investasi. Banyak yang beranggapan tabungan juga termasuk investasi. padahal, keduanya memiliki perbedaan. Tabungan merupakan suatu bentuk penyimpanan uang untuk mempergunakannya di kemudian hari.
Sementara itu, investasi adalah suatu upaya untuk menambah nilai aset. Jadi, dalam investasi, tujuannya adalah mengembangkan dana tersebut melalui berbagai hasil investasi. Ada banyak jenis instrumen investasi yang perlu kamu ketahui. Di antaranya adalah saham, reksadana, properti, deposito, dan kepemilikan emas.
Masing-masing instrumen investasi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Jadi, sebelum memilih salah satu, kamu perlu mempertimbangkan risikonya terlebih dahulu. Perbanyak membaca literasi investasi, sehingga pengetahuanmu cukup untuk mengambil keputusan.
5. Tidak Memiliki Asuransi
Poin ini penting jika kamu memilih investasi dengan menggunakan instrumen properti. Sebenarnya, investasi tetap bisa kamu lakukan meski tanpa asuransi, akan tetapi resikonya sangat besar. Untuk itu, kamu membutuhkan asuransi properti untuk melindungi investasi tersebut. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian jika terjadi risiko, seperti kebakaran, pencurian, dan bencana alam.
Itulah tadi beberapa kelompok orang yang belum siap berinvestasi. Apakah sobat WE+ adalah salah satunya?