Ada beberapa cara untuk melindungi diri dari serangga yang bisa membawa penyakit serius seperti penyakit Lyme dan penyakit West Nile.
Jika anak-anak sering menghabiskan waktu di luar ruangan kemungkinan besar akan menemukan serangga penggigit. Kadang, gigitannya hanya dianggap sekedar gangguan biasa.
Tapi, selain gigitan itu kadang hanya berefek nyeri atau gatal, gigitan serangga juga dapat menyebabkan penyakit - seperti penyakit Lyme yang disebabkan oleh kutu, atau penyakit Zika, malaria, atau penyakit West Nile yang diakibatkan oleh nyamuk.
Jadi mencegah gigitan serangga adalah ide yang baik bagi kita semua, dan tentunya bagi anak-anak.
Tindakan pencegahan sederhana yang bisa membantu
Sebelum membahas tentang obat nyamuk, penting untuk diingat bahwa ada tindakan pencegahan yang sederhana dan efektif, yang hampir semuanya tidak melibatkan bahan kimia apa pun. Diantaranya:
- Menutup genangan air di sekitar rumah. Karena di sana tempat nyamuk berkembang biak.
- Gunakan baju lengan panjang dan celana panjang jika ada berada di area yang banyak serangganya.
- Nyamuk biasanya sering beraktifitas saat sore dan fajar, jadi, usahakan lakukan kegiatan diluar waktu itu.
- Untuk menghindari gigitan kutu ketika mendaki, hindari area pepohonan dan semak belukar. Tetaplah di jalur pendakian yang ada agar terhindar dari kutu dan serangga lainnya.
Pilihan untuk menggunakan obat anti serangga
Obat anti serangga bisa sangat berguna. Beberapa di antaranya lebih efektif dan beberapa juga dapat memiliki efek samping, jadi penting untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum menggunakan suatu obat anti serangga.
Obat anti serangga yang paling efektif adalah yang mengandung DEET (N, N-diethyl-meta-toluamide). Obat ini ampuh melawan nyamuk dan kutu. Semakin tinggi konsentrasinya, semakin lama masa pakainya: 10% akan memberi perlindungan sekitar dua jam, sementara 30% dapat melindungi selama sekitar lima jam.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk tidak menggunakan lebih dari 30% pada anak-anak, dan tidak menggunakan obat anti serangga apapun pada bayi berusia kurang dari 2 bulan.
Efek samping yang paling umum adalah iritasi kulit, dan jika tertelan dapat menyebabkan mual dan muntah. Iritasi mata mungkin bisa terjadi, oleh karena itu jangan menyemprotkan obat nyamuk apa pun langsung ke wajah, tetapi letakkan di tangan lalu oleskan dengan hati-hati ke wajah.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, seperti satu dari setiap 100 juta pengguna, DEET dapat menyebabkan masalah otak seperti kejang jika digunakan dalam dosis tinggi. Ini adalah efek samping yang sangat jarang terjadi, dan bukan sesuatu yang dapat menghentikan untuk menggunakannya, terutama jika sedang berada di daerah yang banyak serangga seperti nyamuk atau kutu.
Berikut adalah beberapa alternatif dengan efek samping minimal atau tanpa efek samping (paling umum terjadi iritasi mata; hindari seperti disebutkan di atas):
- Minyak lemon eucalyptus, atau PMD (alternatif buatan manusia). Ini bekerja hampir sama baiknya dengan DEET.
- Picaridin, yang bekerja lebih baik melawan nyamuk daripada kutu.
- 2-undecanone.
- IR-3535, bahan aktif dalam produk Avon, meski tidak terlalu efektif.
- Citronella, meskipun kurang efektif.
Kesimpulan
Ketika akan menggunakan obat anti serangga, pastikan untuk membaca label penggunaannya sebelum mengaplikasikannya ke bagian tubuh. Pastikan tidak ada bahan-bahan yang memicu alergi dan membahayakan kulit. Dan selalu patuhi saran penggunaan, karena, seperti yang sudah dibahas diatas, jika penggunaannya melebihi dosis yang disarankan, bukannya melindungi dari gigitan serangga, malah membahayakan tubuh kita.