Sobat WE+, pernahkah kamu mendengar istilah ‘silent killer’? Ya, yang dimaksud istilah itu adalah penyakit jantung. Serangan jantung dapat terjadi secara tiba-tiba dan berakibat fatal, yaitu kematian, lho. Bahkan, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Jadi, mari kenali gejala dan penyebabnya.
Pengertian Serangan Jantung dan Gejalanya
Penyakit ini merupakan gangguan fungsi jantung yang diakibatkan terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah arteri koroner. Sebagaimana organ tubuh lainnya, jantung juga memerlukan suplai oksigen dan nutrisi yang diangkut oleh darah melalui arteri koroner. Peredaran darah yang lancar di pembuluh ini memastikan kinerja jantung berjalan baik.
Coba kamu bayangkan jika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah ini, tentu akibatnya bisa fatal. Penyumbatan sebagian akan menyebabkan laju aliran darah menjadi terhambat. Adapun penyumbatan total membuat aliran darah berhenti sama sekali hingga mengakibatkan kematian mendadak. Namun, umumnya ada gejala yang timbul pada penderita penyakit jantung, seperti berikut ini.
1. Nyeri Pada Dada
Nyeri ini terjadi pada dada bagian kiri. Rasanya seperti ditekan atau diremas kuat. Gejala ini yang paling sering muncul dan mendapat perhatian. Pada kondisi lebih parah, nyeri ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Di antaranya nyeri pada lengan, bahu, leher, punggung, atau rahang. Nyeri ini tidak berkurang walaupun diurut.
2. Kesulitan Bernapas
Gejala lain penyakit jantung adalah kesulitan bernapas. Penderita akan mengalami sesak napas. Selain itu, napas menjadi pendek-pendek dan ada sensasi nyeri seolah terbakar. Sayangnya gejala ini sering diabaikan karena umumnya orang lebih fokus pada gejala umum berupa nyeri di dada sebelah kiri.
3. Merasa Lelah
Rasa lelah yang dimaksud bukanlah karena melakukan aktivitas fisik yang berat. Akan tetapi, muncul saat aktivitas biasa yang dulunya mudah dilakukan. Misalnya, berjalan sebentar saja sudah terasa melelahkan dan membuat sesak napas. Jika kamu mengalami hal ini, seharusnya mulai waspada terjadinya gangguan pada jantung.
Umumnya rasa lelah berlebihan ini disebabkan karena jantung tidak dapat memompa darah secara optimal. Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi tubuh, terutama otak, menjadi kurang. Selain itu, tak jarang tubuh memberikan sinyal berupa detak jantung meningkat dan munculnya keringat dingin saat beraktivitas. Biasanya gejala ini dapat berkurang saat beristirahat.
4. Mual dan Muntah
Seringkali muncul gejala seperti maag, yaitu mual dan muntah. Namun, pada kasus serangan jantung, mual dan muntah ini terjadi tidak secara terus-menerus. Rasa mual ini akan hilang jika penderita istirahat. Penyebabnya adalah menumpuknya cairan yang di daerah ulu hati yang mengakibatkan rasa tidak nyaman.
5. Dengkuran Tidak Wajar
Jika kamu mendengar suara dengkuran yang tidak wajar pada pasangan, sebaiknya mulai waspada. Umumnya dengkuran ini nyaring, terdengar seolah megap-megap, kemudian tersedak. Hal ini diakibatkan kurangnya suplai oksigen akibat jantung tidak mampu memompa darah secara optimal.
Penyebab Serangan Jantung
Pada penderita jantung koroner, penyumbatan pembuluh darah merupakan penyebab utama terjadinya serangan. Penyumbatan ini dapat terjadi karena tingginya kadar trigliserida (lemak darah) dan kolesterol. Pembuluh darah yang kaku dan darah yang kental juga juga dapat mengakibatkan terjadinya penyumbatan.
Risiko terjadinya serangan akan meningkat pada beberapa orang. Di antaranya adalah pada penderita hipertensi, diabet, dan orang yang obesitas. Selain itu perokok juga memiliki risiko tinggi. Hal ini disebabkan karena rokok mengakibatkan dinding pembuluh darah teriritasi dan menjadi kasar, sehingga lemak mudah mengendap dan membentuk plak.
Jika kamu mengalami gejala serangan jantung, sebaiknya waspada dan mulai menjalani gaya hidup sehat. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengubah pola makan, menghindari rokok dan alkohol, juga rajin olahraga. Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?