Petuah Keuangan yang Salah

Petuah Keuangan yang Salah

Sobat WE+, tahukah kamu jika petuah keuangan yang salah masih banyak tersebar di tengah masyarakat. Hal tersebut membuat banyak orang yang salah langkah dalam mengatur keuangannya. Padahal mengatur keuangan dengan tepat sangat membantu dalam memperbaiki kualitas hidup. Untuk generasi penerus tentu dalam mengatur keuangan akan banyak belajar dan meminta pendapat dari para orang tua. Lalu, apa saja petuah keuangan yang salah itu? 

4 Petuah Keuangan yang Salah 

Banyak orang tua yang memberikan petuah keuangan yang salah sehingga kondisi keuangan seseorang justru menjadi kacau. Apa saja petuah keliru yang biasa diberikan orang tua pada anak atau para generasi penerusnya?

  1. Jangan gunakan kartu kredit

Orang tua biasanya melarang untuk menggunakan kartu kredit saat berbelanja. Kartu kredit dianggap sarana yang kurang tepat untuk membelanjakan uang. Adanya kartu kredit membuat penggunanya jadi lebih boros karena tidak bisa mengontrol diri membeli barang. Memiliki kartu kredit jadi menumpuk hutang. 

Padahal pada kenyataannya dari kartu kredit ada banyak manfaat yang didapatkan seperti reward, penawaran asuransi, potongan harga, dan masih banyak lagi. Hanya saja kunci penggunaan kartu kredit harus bisa melakukan pembayaran tepat waktu. Selain itu, kamu juga harus disiplin dan tanggung jawab dalam pemakaian kartu kredit, sehingga tidak sampai tagihan menjadi menumpuk melebihi kemampuanmu untuk membayarnya. 

  1. Dengan Menabung Akan Cepat Kaya

Membiasakan diri menabung sejak dini memang sangat penting. Namun pepatah keuangan yang salah dari kebiasaan menabung harus diluruskan. Banyak yang mengatakan kalau dengan menabung akan cepat kaya. Pada kenyataannya untuk memiliki kekayaan yang cukup banyak tidak hanya dengan menabung saja namun juga memerlukan usaha lain seperti investasi. Tabungan lebih kepada untuk dana darurat atau sebagai dana simpanan untuk tujuan tertentu misalkan uang pendidikan anak di masa mendatang.

Asuransi mikro mulai dari 5000 Rupiah!

  1. Penghasilan Tinggi Kehidupan Sejahtera

Petuah keuangan yang salah ini juga tidak bisa dijadikan patokan. Sebab, aman dan sejahteranya kehidupan seseorang tidak diukur dari besar kecilnya penghasilan. Masih banyak di luar sana penghasilan tinggi namun banyak pula hutang. Tinggi dan rendah pun juga sebetulnya sifatnya relatif tergantung dari kacamata orang yang menjalani. 

Agar hidup memiliki keuangan yang stabil dan hidup sejahtera adalah dengan mengelola penghasilan berapapun itu dengan bijak. Kebutuhan terpenuhi dan terbebas dari hutang bisa membuat hidup jadi tenang dan sejahtera. 

  1. Kekayaan Ditandai dengan Kemewahan 

Kekayaan bukan untuk dipamerkan justru kalau memperlihatkan kekayaan dengan cara yang salah akan mengundang orang berbuat jahat. Harta kekayaan ada untuk diolah dan disimpan dengan baik, digunakan secukupnya, agar bisa menjamin keberlangsungan hidup keluarga hingga di masa mendatang. 

Baiknya jika memiliki harta berlebih gunakan untuk membantu orang karena perbuatan baik juga merupakan investasi. Roda kehidupan tidak bisa diprediksi kapan meletakkan seseorang di atas, di tengah, atau di bawah. Saat mampu berbuat baik maka berbuat baik sesering mungkin menggunakan harta yang dimiliki, itu adalah investasi yang baik untuk kehidupan di masa mendatang.

Itu dia beberapa petuah keuangan yang salah dan sering diturunkan dari orang tua ke generasi penerus. Uang jika digunakan dengan bijak akan sangat bermanfaat baik bagi diri sendiri dan orang sekitar. Dikelola dengan tepat akan menjadi pegangan hingga masa depan. Kondisi keuangan yang stabil bisa membuat kehidupan seseorang jadi lebih tertata dan sejahtera. 

Perbanyak informasi dan ilmu cara mengelola keuangan pribadi sejak dini agar bisa menyaring mana petuah yang salah dan mana petuah yang bisa diikuti agar bisa lebih baik. Tanamkan pada diri untuk selalu hidup hemat dan selalu bijak menggunakan uang. Dengan begitu, kamu bisa mengelola keuangan dengan baik dan menghindari petuah keuangan yang salah. 

Penulis: Raka 07 Sep 2021 1245

Penulis: Raka
13 Dec 2020
2422
Penulis: Raka
07 Sep 2021
1532