Metabolic Syndrome: Penyebab Utama Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Metabolic Syndrome: Penyebab Utama Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Apakah Anda pernah mendengar istilah Metabolic Syndrome? Walau terdengar asing, kondisi ini sangat umum dan berbahaya. Metabolic syndrome adalah kumpulan kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, dan diabetes. Dengan meningkatnya kasus obesitas, jumlah penderita metabolic syndrome juga terus bertambah. Mari kita bahas secara lengkap apa itu metabolic syndrome, faktor risikonya, dan bagaimana cara pencegahannya.

Apa Itu Metabolic Syndrome?

Metabolic syndrome adalah kumpulan dari beberapa kondisi yang saling berhubungan. Seseorang dikatakan memiliki metabolic syndrome jika memiliki minimal tiga dari lima faktor risiko berikut:

  1. Obesitas Sentral (Perut Buncit): Ukuran lingkar pinggang lebih dari 40 inci (pria) atau 35 inci (wanita) menunjukkan risiko ini. Atau, indeks massa tubuh (BMI) ≥ 30 juga menjadi indikator.
  2. Gula Darah Tinggi: Gula darah puasa ≥100 mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes, sedangkan angka ≥126 mg/dL mengindikasikan diabetes.
  3. Tingkat Trigliserida Tinggi: Trigliserida ≥150 mg/dL dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
  4. Kolesterol HDL Rendah: Kolesterol HDL, yang dikenal sebagai "kolesterol baik," rendah jika <40 mg/dL (pria) atau <50 mg/dL (wanita).
  5. Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah ≥130/80 mmHg atau lebih, atau jika sedang mengkonsumsi obat hipertensi.

Jika tiga atau lebih faktor ini terjadi bersamaan, seseorang dianggap memiliki metabolic syndrome.

Bahaya Metabolic Syndrome

Memiliki salah satu dari faktor risiko di atas sudah cukup berbahaya, tetapi jika beberapa faktor risiko tersebut terjadi bersamaan, risikonya menjadi lebih besar. Selain meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes, metabolic syndrome juga dikaitkan dengan:

Asuransi mikro mulai dari 5000 Rupiah!

  • Penyakit hati (liver)
  • Penyakit ginjal
  • Sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur)

Dr. David M. Nathan dari Harvard Medical School menyatakan bahwa metabolic syndrome membantu mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi terhadap berbagai masalah kesehatan kronis. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda dan mengambil langkah pencegahan sangat penting.

Cara Mencegah dan Mengatasi Metabolic Syndrome

Kabar baiknya, metabolic syndrome dapat dicegah dan bahkan diatasi dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

  1. Pola Makan Sehat:
    • Konsumsi lebih banyak sayur, buah, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan protein tanpa lemak seperti ikan atau ayam.
    • Batasi konsumsi daging merah, makanan olahan, dan gula tambahan.
    • Pilih makanan tinggi serat yang membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
  2. Olahraga Teratur: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Kombinasi latihan kardio dan kekuatan sangat disarankan untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
  3. Kontrol Berat Badan: Menurunkan berat badan sebanyak 5-10% dapat membawa dampak signifikan terhadap kesehatan.
  4. Pantau Kesehatan: Rutin periksa tekanan darah, kadar gula darah, dan profil lipid (lemak dalam darah) Anda. Diskusikan dengan dokter jika ada hasil yang tidak normal.
  5. Hindari Kebiasaan Buruk:
    • Berhenti merokok.
    • Batasi konsumsi alkohol.
    • Tidur cukup (7-8 jam per malam).

Metabolic syndrome adalah kondisi serius yang dapat meningkatkan risiko penyakit mematikan. Namun, dengan langkah-langkah pencegahan seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan gaya hidup seimbang, risiko ini dapat ditekan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda memiliki faktor risiko dan bagaimana cara mengatasinya. Dengan mengenali dan mengatasi metabolic syndrome, Anda tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memperpanjang usia.

Dengan langkah pencegahan yang tepat, metabolic syndrome bisa dicegah dan bukan lagi ancaman besar. Jadilah proaktif dalam menjaga kesehatan Anda dan orang-orang tercinta!


Referensi : Harvard Health Publishing

Penulis: Raka 02 Jan 2025 11