Sampai dengan akhir tahun 2019, pasar properti di Indonesia menunjukkan sentimen yang lebih menjanjikan. Seperti indikator pasar yang sebagian besar pergerakannya positif, baik pada sektor properti komersial maupun residensial. Hingga awal 2020, sentimen positif ini terus berlanjut, sebelum akhirnya kasus COVID-19 merebak di Indonesia pada awal Maret 2020 dan memengaruhi ke segala aspek, termasuk perkembangan sektor properti Indonesia.
Kondisi Sektor Properti di Tengah Pandemi COVID-19
Pasar properti masih menunjukkan sentimen positif pada awal penyebaran COVID-19. Kinerja pasar komersial dan residensial tetap kondusif. Dimana berbagai strategi diterapkan pada sektor properti untuk tetap menjaga kinerja pasar.
Namun, seiring dengan penyebaran COVID-19 yang semakin parah bahkan sampai menyebar ke beberapa kota besar, termasuk Jakarta sebagai epicentrum penyebaran di Indonesia, maka kinerja pasar properti pada akhirnya terpengaruh. Beberapa hal yang mengalami penurunan secara bertahap antara lain tingkat penyerapan, occupancy rate, dan jumlah permintaan sebagian besar sektor properti.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sektor Properti
Sektor properti pasti akan selalu mengalami naik dan turun, selayaknya sektor-sektor lainnya. Hal ini karena ada beberapa faktor bisa mendukung perkembangan sektor properti, atau faktor penghambat yang justru mempengaruhi kinerja pasar properti menjadi buruk. Berikut ini penjelasannya.
- Faktor Pendukung
Sektor properti adalah salah satu kontributor utama realisasi investasi selama Q1-2020, di mana kontributor utama yang berasal dari sektor industrial dan perumahan. Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan sektor properti adalah pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk ini menandakan kebutuhan dari permintaan end-user akan terus meningkat.
Dalam kasus saat ini, berakhirnya social distancing akan mendorong kinerja sektor perhotelan yang dikontribusi oleh turis lokal, terutama kota-kota dengan basis ekonomi industri pariwisata. Selain itu, implementasi kebijakan ekonomi dalam memberikan stimulus pertumbuhan sektor properti seperti insentif fiskal dan relaksasi kredit.
- Faktor Penghambat
Bagi para investor, sektor properti bukan prioritas alternatif investasi mereka saat ini, maka dari itu mereka mengambil sikap ‘wait and see’. Sejak Q1-2020, aktivitas sewa menyewa yang terbatas menyebabkan perlambatan penyerapan dan menjadikan harga sewa berada di bawah tekanan.
Perkembangan Sektor Properti 2021
Memasuki tahun 2021, kondisi menjadi sedikit lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor properti diprediksi mengalami perkembangan pada tahun ini. Simak penjelasannya berikut ini.
- Tumbuh 20-30 Persen di Tahun 2021
Dilansir dari rei.or.id, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida mengatakan bahwa sektor properti akan kembali bergairah di tahun 2021. Sektor properti diprediksi akan tumbuh 20-30% pada tahun 2021. Hal ini seiring diperkirakannya pertumbuhan ekonomi pemerintah berkisar 4-5%.
- Program Vaksinasi Akan Memicu Gairah Ekonomi dan Properti
Salah satu pemicu dari perkembangan sektor properti saat ini adalah program vaksinasi yang dimulai Januari lalu. Program ini telah memberikan sinyal positif bagi iklim investasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini.
- Pembangunan Infrastruktur Terus Berlanjut
Hal selaras dengan perkataan Presiden Joko Widodo, pemerintah memastikan akan terus melanjutkan pembangunan berbagai infrastruktur pada 202, dimulai dari bendungan, jaringan irigasi, jalan, jalur kereta api, bandara, hingga rumah-rumah susun di seluruh Indonesia.
- Sektor Perumahan Akan Masuk Kondisi Normal
Dibandingkan sektor-sektor lainnya, diperkirakan sektor perumahan akan tumbuh lebih cepat, terutama perumahan di Jabodetabek, karena masih tingginya permintaan dari end user, sebagai real demand di industri properti.
- Sektor Hotel Akan Tumbuh Bertahap
Sektor hotel juga akan tumbuh bertahap sejalan dengan meningkatnya kembali wisatawan lokal. Selain itu, aktivitas MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) dari perusahaan dan pemerintah juga akan mendorong permintaan, termasuk pasar di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Medan, Makassar, dan Palembang.
Demikianlah informasi mengenai perkembangan sektor properti di Indonesia saat ini. Sektor properti akan tumbuh atau berkembang secara bertahap, sesuai dengan kondisi COVID-19 yang masih belum bisa diprediksi kapan berakhir.