Hipertensi sering disebut sebagai penyakit silent killer. Kenapa? Karena sebagian dari penderita hipertensi mengalaminya tanpa merasakan gejala yang mengganggu. Proses hipertensi sendiri dapat mempengaruhi atau merusak seluruh organ tubuh.
Pada umumnya, penderita tidak tahu kalau ia menderita hipertensi karena tidak pernah periksa tekanan darahnya. Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, dan tingkat aktivitas normal adalah 120/80 mmHg. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan daerah relatif stabil dan tetap berada dalam kisaran angka normal. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat waktu beraktifitas atau berolahraga.
Hipertensi Primer atau Sekunder Memiliki Bahaya yang Sama
Hipertensi umumnya dikenal dengan dua tipe klasifikasi, yaitu: hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dari gaya hidup dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit hipertensi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stres tinggi sangat mungkin terkena penyakit hipertensi, termasuk orang-orang yang jarang olahraga pun bisa terkena penyakit hipertensi.
Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat penyakit lain yang diderita seseorang, seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal.
Hipertensi primer adalah tipe hipertensi yang paling banyak dialami. Tapi, baik hipertensi primer maupun sekunder memiliki risiko bahaya yang hampir sama. Semuanya menyebabkan kerusakan organ, mempercepat terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah).
Peningkatan tekanan darah bisa disebabkan karena penggunaan obat-obatan, misalnya golongan kortikosteroid (kortison), hormon, atau antiradang (anti-inflammasi) secara terus-menerus. Selain itu, merokok juga meningkatkan tekanan darah karena zat nikotin yang terkandung dalam tembakau. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Siapapun Harus Waspada Terhadap Hipertensi
Hipertensi tidak mengenal umur. Siapapun bisa terkena penyakit ini. Yang lebih berbahaya dari hipertensi adalah komplikasinya. Hipertensi menjadi penyebab terjadinya percepatan aterosklerosis yang bisa membuat pembuluh darah cepat tersumbat, yang bila terjadi di otak bisa menjadi stroke, jika terjadi di ginjal menjadi gagal ginjal, dan jika terjadi di jantung menjadi serangan jantung atau penyakit jantung koroner.
Agar hipertensi tidak berlanjut ke komplikasi stroke, gagal ginjal dan serangan jantung, penderita dianjurkan untuk mulai rajin berolahraga ringan dan melakukan perubahan gaya hidup. Konsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
Sumber Prodia