Meskipun cukup kontroversial namun masih ada saja orang yang memilih diet keto sebagai cara untuk menjaga tubuh tetap ideal. Diet yang pada prinsipnya membatasi asupan karbohidrat atau malah tidak makan sama sekali namun meningkatkan konsumsi lemak. Diet ketogenik menggunakan pola makan yang disebut dengan LCHF atau Low Carb High Fat.
Nah, agar tidak menyebabkan komplikasi penyakit yang dipicu oleh diet ketogenik, lakukan diet tersebut dengan cara yang benar.
Tips dan Cara Melakukan Diet Ketogenik
1. Disiplin
Menjalani diet ketogenik pada awalnya pasti akan sangat berat bagi Sobat We+. Bayangkan sebagai orang Indonesia yang terbiasa makan nasi tiba-tiba menjadi tidak mengkonsumsi karbohidrat. Walaupun masih makan karbohidrat jumlahnya sangat sedikit. Tubuh menjadi terasa lemas dan tidak bertenaga merupakan salah satu akibat dari tidak masuknya karbohidrat.
Bukan hanya nasi saja yang harus dihindari tetapi juga makanan sumber karbohidrat lainnya seperti mie, kentang, ketela, roti dan sejenisnya. Tentu saja hal ini tidak akan mudah bagi orang yang biasa makan karbohidrat seperti kita. Kuncinya adalah Sobat We+ harus disiplin menghindari karbohidrat kalau ingin sukses dietnya.
2. Menjaga Asupan Cairan dan Mineral
Pada awal melakukan diet ini tubuh akan mengalami apa yang disebut dengan ketosis. Apakah ketosis itu? Yaitu kondisi dimana ginjal sedang mengeluarkan elektrolit dan cairan yang lebih banyak. Nah, pada saat ketosis inilah kamu harus benar-benar menjaga asupan cairan dan juga mineral yang masuk ke dalam tubuh.
Caranya adalah dengan menambah dan meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi potasium dan sodium. Selain itu perbanyak juga minum air putih agar kebutuhan cairan di dalam tubuh terpenuhi.
3. Perhatikan Kondisi Tubuh
Bagi beberapa orang dengan kondisi memiliki riwayat penyakit tertentu sebaiknya lakukan konsultasi dulu dengan dokter sebelum diet ketogenik. Pola makan diet ketogenik adalah tinggi lemak sehingga bagi orang yang menderita penyakit kolesterol tentunya cukup berisiko.
Masalah kesehatan lainnya yang memiliki risiko pada pola makan tinggi lemak yaitu tekanan darah tinggi, kelainan empedu dan diabetes. Bukan berarti penderita penyakit tersebut tidak boleh melakukan diet ketogenik namun sangat disarankan bertanya pada dokter lebih dulu untuk meminimalkan resikonya.
4. Buat Daftar Menu
Seperti pada pola diet lainnya, ketogenik juga membutuhkan menu yang lengkap. Sebagai orang yang menjalankan diet tersebut maka Sobat We+ sebaiknya menyusun menu makan yang seimbang. Diet ketogenik sebenarnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu standar dan tinggi protein.
Diet ketogenik standar adalah pola makan yang terdiri dari lemak 75%, protein 20% dan karbohidrat 5%. Sedangkan keto tinggi protein yaitu lemak 60%, protein 35% dan karbohidrat 5%. kamu bisa menyusun menu makanan sesuai dengan jenis keto yang dijalani.
5. Pilih Jenis Makanan yang Tepat
Meskipun sedang diet bukan berarti kamu tidak memperhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Justru sebaliknya agar diet yang dilakukan bisa menyehatkan tubuh dan sesuai dengan tujuan perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi.
Prinsip diet ketogenik adalah pola makan yang rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Nah, agar tidak membawa dampak buruk kepada kesehatan tubuh perhatikan jenis lemak yang dikonsumsi. Pastikan bahwa lemak tersebut sehat untuk tubuh. Beberapa jenis makanan yang disarankan untuk pelaku diet ketogenik misalnya adalah :
- Telur ayam
- Daging, ayam, sosis, steak dan olahan lainnya
- Ikan seperti salmon, tuna, makarel
- Kacang-kacangan seperti wijen, almond dan sejenisnya.
Nah sobat WE+, itulah beberapa cara untuk melakukan diet ketogenik yang benar. Diet keto yang dilakukan secara benar dengan memperhatikan asupan makanan tentu akan membawa hasil yang maksimal. Pastikan kondisi kesehatan Sobat We+ memungkinkan untuk melakukan diet ketogenik.