Reksadana Saham, Apa yang Perlu Kamu Ketahui Sebagai Pemula?

Halo Sobat WE+! Seperti yang kita tahu, ada banyak sekali jenis investasi yang bisa dipilih. Salah satunya adalah instrumen reksadana saham. Reksadana saham adalah jenis reksadana yang meletakkan portofolionya di instrumen saham. Jenis reksadana ini akan dikelola oleh manajer investasi, yang nantinya manajer investasi tersebut akan melakukan penjualan atau pembelian saham. 

Keuntungan yang didapatkan berasal dari kenaikan atau penurunan harga saham yang dimiliki. Jenis reksadana ini memang dikenal bisa memberikan return atau keuntungan yang besar, namun resiko investasinya juga tidak kecil. High return, high risk. Jika sobat WE+ ingin memulai berinvestasi di reksadana saham, inilah beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami.

Yang Perlu Dipahami Saat Investasi Reksadana Saham

1. Pastikan Memilih Manajer Investasi yang Resmi

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memastikan bahwa manajer investasi yang akan kamu pilih merupakan perusahaan yang resmi memiliki perizinan dan legal. Manajer investasi sendiri adalah sebuah perusahaan efek yang dipercaya oleh konsumen sebagai pengelola uang untuk diinvestasikan dalam portofolio efek. 

Dalam artian manajer investasi merupakan pihak yang akan mengelola uang kamu untuk dijadikan unit penyertaan reksadana. Agar kamu terhindar dari manajer investasi abal-abal. Pastikan untuk melakukan pengecekan terhadap perusahaan tersebut. Apakah sudah memiliki izin untuk mengelola reksadana? Caranya dengan memastikan perusahaan tersebut telah terdaftar di OJK.

2. Pastikan Sudah Menentukan Tujuan Investasi

Tips selanjutnya yang harus kamu lakukan ialah mengetahui lebih dulu hal apa yang mendasari kamu melakukan investasi tersebut. Kamu harus tahu apakah target investasi yang direncanakan merupakan investasi jangka panjang (5 tahun lebih) atau jangka pendek (6 bulan hingga 1 tahun). 

Selain kamu harus mengetahui tujuan investasi yang akan dilakukan, kamu juga harus mengetahui toleransi risiko. Nilai lah dirimu sendiri apakah tipe orang yang siap menerima fluktuasi nilai investasi yang naik turun atau tipe orang yang lebih nyaman dengan risiko yang konservatif untuk menghindari kerugian.

3. Cari Tahu Tentang Semua Biaya Administrasi yang Dibebankan

Dalam hal ini kebanyakan orang sering kali mengabaikan dan pada akhirnya sadar akan kesalahannya yang tidak teliti. Akibatnya merasa terkejut saat mengetahui jika nilai investasinya harus dipotong oleh biaya administrasi yang cukup besar. 

Pada investasi reksadana ada beberapa jenis potongan yang akan dibebankan. Untuk itu sebaiknya kamu mempelajari lebih dulu biaya apa saja yang akan dibebankan dari pihak manajer investasi kepada kamu.

4. Melakukan Perbandingan Kinerja Manajer Investasi

Saat banyak platform manajer investasi yang bisa kamu pilih. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Tentunya kamu perlu memiliki manajer investasi yang memiliki kinerja terbaik. Untuk memilih manajer investasi yang terbaik. Kamu dapat melihat kinerja perusahaan tersebut dalam beberapa tahun terakhir. 

Apakah perusahaan tersebut bisa mengalahkan manajer investasi lain atau setidaknya mengalahkan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun perlu diingat bahwa kinerja reksadana di beberapa waktu lalu tidak bisa dijadikan jaminan yang akurat akan terjadi di masa depan ketika kamu melakukan investasi disana.

5. Kuatkan Konsistensi dalam Berinvestasi

Reksadana saham bersifat untuk digunakan sebagai investasi jangka panjang. Oleh karena itu kamu memerlukan ketekunan dan konsistensi dalam melakukannya. Tidak perlu menunggu mempunyai banyak uang, kamu dapat memulai dengan jumlah yang kecil. Asalkan kamu terus konsisten menanamkan modal.

Bagaimana Sobat WE+, kamu tertarik memulai investasi reksadana saham sekarang? Jangan ragu untuk memulai berinvestasi ya karena dengan berinvestasi kamu akan lebih mudah mencapai tujuan yang ingin kamu capai.