Ambisius, menjadi kata yang mungkin tak asing lagi. Baik di lingkungan tempat kita bekerja, belajar atau bahkan pergaulan, akan ada saja sosok yang dianggap ambis. Kata tersebut seolah multitafsir. Ada yang menganggapnya bagus, ada pula yang kerap meledek orang dengan kepribadian tersebut. Jadi, menjadi orang ambisius, baik atau buruk? Lalu bagaimana menurut sobat WE+? Yuk kita langsung bahas aja.
Apa itu Ambisius?
Sebelum mencari tahu baik atau buruknya, kita bisa mengetahui arti dari ambisius itu sendiri terlebih dahulu. Ambisius diambil dari kata bahasa Inggris, Ambition yang kurang lebih memiliki arti keinginan untuk mencapai sesuatu (desired to achieved something.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata tersebut berarti berkeinginan keras mencapai sesuatu (harapan atau cita-cita). Jika artinya demikian, maka setiap orang nampaknya akan memiliki ambisi, bukan? Tapi terkadang, ‘kesan’ ambisius akan dianggap sesuatu yang kurang baik. Mengapa demikian?
Orang Ambisius Itu Baik ataukah Buruk?
Seperti yang telah disebut sebelumnya, jika ambisi adalah keinginan untuk mencapai sesuatu, maka hal tersebut adalah baik, bukan? Berarti orang yang memiliki ambisi akan juga mempunyai motivasi tinggi untuk mencapai tujuan tersebut. Bahkan tanpa ambisi, semangat hidup kita rasanya kurang. Lalu mengapa selalu ada kalimat “ambis banget sih kamu” , “ih kok ambis banget, sih?” seakan-akan ambisius adalah hal yang ‘tidak normal’.
Ternyata, sisi ambisius itu bisa muncul karena berbagai faktor, seperti halnya lingkungan, pergaulan, juga pastinya tujuan tiap-tiap orang. Orang ambisius bisa kita lihat ketika di lingkungan pendidikan atau pekerjaan di mana biasanya mereka memiliki mimpi yang tinggi dan bertekad untuk mewujudkannya.
Inilah beberapa sisi positif dari sifat ambisius:
- Punya motivasi tinggi dalam mewujudkan mimpinya
- Biasanya punya wawasan luas dan banyak tau
- Bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
- Punya daya juang dan sifat optimis
- Tidak mudah menyerah
- Selalu punya kemauan untuk belajar dan upgrade kemampuan
Sisi Negatif dari Sifat Ambisius
Namun dibalik motivasi serta kerja keras yang tinggi itu, ambisius juga dianggap memiliki sisi negatif. Seperti apa maksudnya? Hal tersebut akan menjadi tidak baik jika dilakukan secara berlebihan. Karena hal yang berlebihan bisa menyebabkan ‘orang ambis’ itu menjadi mudah merasa depresi, egois, cenderung gegabah ketika mengambil keputusan dan tidak mau gagal atau kalah.
Mereka terbiasa merasa dirinyalah yang terbaik dan harus bisa melakukan banyak hal dengan sangat baik bahkan sempurna. Dia harus bisa, dan dia harus menang. Selain itu, ada pula hal lainnya yang bisa menjadi sisi negatif, diantaranya:
- Tidak bisa mengatasi hal-hal yang mendesak atau berada dalam hal mendesak
- Selalu gelisah
- Merusak pikiran karena terlalu lelah
- Gelisah
Jadi, pada dasarnya memiliki ambisi itu baik sebagai dasar untuk mencapai tujuan, namun ingat segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Maka, apa yang harus kita lakukan?
- Buat list tujuan, apa yang sudah kamu lakukan dan apa yang berhasil dicapai
- Tidak membandingkan diri dengan capaian orang lain
- Luangkan waktu untuk me time atau melakukan self reward
- Mencoba hal-hal menyenangkan yang membuat diri kita lebih tenang
- Selalu positive thinking dan mindfulness
Lalu kesimpulannya, menjadi orang ambisius, baik atau buruk? Semua hal pasti memiliki dua sisi yang berbeda. Jika sobat WE+ bisa mengarahkan sisi ambisius itu terhadap segala hal yang baik, maka sifat ini akan baik juga. Akan tetapi, jika sifat ambisius tersebut berarti menghalalkan segala cara dan membuatmu bersikap egois, maka inilah yang salah. Jadi, pastikan sobat WE+ bisa mengatur sisi ambisius ini menjadi hal yang baik ya!