Kelenjar timus sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang dirancang untuk melawan infeksi dan penyakit.
Kelenjar timus terletak di antara jantung serta tulang dada pada bawah kelenjar tiroid. Pada bayi baru lahir, kelenjar timus mungkin memiliki panjang 2,5 inci dan berat 1 ons, namun kelenjar tersebut menyusut seiring waktu dimulai pada tahun pertama kehidupan. Tapi, mungkin bagi kebanyakan orang, kelenjar timus masih terasa asing.
Bagaimana kelenjar timus membantu sistem kekebalan tubuh?
Selama perkembangan janin, masa bayi, dan anak usia dini, kelenjar timus cukup penting untuk mengembangkan sistem kekebalan tubuh. Saat itulah kelenjar timus menghasilkan jenis sel kekebalan khusus yang disebut sel T (dinamai berdasarkan kelenjar timus).
Sel T sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sehat karena mereka dapat membunuh sel yang terinfeksi oleh bakteri atau virus. Mereka juga menyerang sel tumor dan membantu mengatur bagian lain dari sistem kekebalan tubuh.
Apakah kamu benar-benar membutuhkan kelenjar timus?
Jawaban atas pertanyaan ini bergantung pada apakah kamu seorang janin yang sedang berkembang, anak kecil, atau orang dewasa. Bagi janin dan anak kecil, hal ini cukup penting, seperti disebutkan di atas.
Namun ada ketidakpastian mengenai peran kelenjar timus pada orang dewasa. Salah satu alasannya adalah seiring berjalannya waktu, ia menjadi sisa-sisa yang menyusut dari bentuk aslinya, berbobot hanya sepersekian ons dan menyusut hingga hanya satu inci.
Selain itu, orang dewasa tampaknya akan baik-baik saja tanpa kelenjar timus jika kelenjar tersebut perlu diangkat sebagai pengobatan penyakit tertentu, seperti tumor kanker atau tumor jinak.
Selain pengobatan, pengangkatan timus (timektomi) mungkin merupakan bagian pengobatan myasthenia gravis, penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan otot, kelopak mata turun, dan penglihatan ganda. Kelenjar timus tampaknya menjadi sumber sel kekebalan abnormal penyebab penyakit ini.
Memikirkan kembali pentingnya kelenjar timus di masa dewasa
Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa kelenjar timus mungkin berperan dalam kesehatan sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan pada orang dewasa, lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Misalnya:
- Kelenjar timus terus memproduksi sel T hingga dewasa, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat. Selain itu, teknologi pemindaian yang lebih baru menunjukkan penyusutan organ yang lebih sedikit dibandingkan yang dilaporkan sebelumnya.
- Meskipun fungsi kelenjar timus menurun seiring berjalannya waktu, kelenjar timus dapat membantu orang dewasa melawan infeksi, seperti HIV dan COVID-19.
- Sebuah studi tahun 2023 menyimpulkan bahwa orang yang kelenjar timusnya diangkat saat dewasa memiliki tingkat kanker, penyakit autoimun, dan kematian yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak menjalani pengangkatan kelenjar timusnya.
Seiring dengan penelitian lain, hal ini menunjukkan bahwa kita mungkin meremehkan fungsi dan pentingnya kelenjar ini pada orang dewasa.
Kesimpulan
Ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang kelenjar timus, namun satu hal yang tampaknya pasti: kebanyakan orang tidak menyadari kontribusi besar kelenjar timus terhadap fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
Penelitian di masa depan mungkin mengubah cara kita berpikir tentang pentingnya kelenjar ini, terutama perannya di kalangan orang dewasa. Namun sebelum hal itu terjadi, kelenjar timus layak mendapat pengakuan dan rasa hormat lebih.
Tanpa kelenjar timus, kita akan rentan terhadap infeksi pada masa kanak-kanak. Pada saat kita cukup dewasa untuk menyadarinya, kelenjar luar biasa ini telah membantu menciptakan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik yang melindungi kita dari ancaman kesehatan yang kita hadapi sepanjang hidup.
Sungguh menakjubkan apa yang dapat dilakukan atau telah dilakukan oleh kelenjar yang kecil ini bagi tubuh kita.
Sumber Harvard Health Publishing