DBD VS COVID-19

DBD VS COVID-19

Kemarin, sepupu mendadak demam 40 celcius. Masuk UGD, segera dilakukan rapid test untuk COVID-19. Hasil… negatif. Ternyata yang bersangkutan terjangkit DBD (Demam Berdarah Dengue). 

Dengue bukan virus baru seperti SARS-CoV-2. 
DBD masih mudah menular oleh nyamuk Aedes aegypti. 
DBD masih mudah ditemukan di daerah tropis, layaknya Indonesia. 
DBD masih belum ada obat spesifik untuk mengatasinya.
Betul, virus dengue bukan barang baru, tetapi... DBD berisiko menyebabkan kematian ketika penderitanya mengalami syok karena perdarahan.

Di tengah-tengah COVID-19 mau ngomongin soal DBD? Iya, karena kenyataannya masih banyak yang terjangkit. Hingga akhir April 2020, data sebaran DBD hampir mencapai 50.000 kasus dan terus bertambah. 

Bagaimana membedakan gejala DBD dibandingkan COVID-19? 

Gejala DBD biasanya mulai bisa terlihat dalam waktu 4-6 hari setelah penularan terjadi. Gejalanya terdiri dari:

- Demam tinggi secara mendadak
- Muntah-muntah
- Mual
- Sakit kepala yang sangat kuat
- Mudah lelah
- Rasa sakit yang muncul di belakang mata
- Nyeri pada otot dan persendian tulang
- Bintik-bintik merah yang muncul di permukaan kulit
- Terjadi pendarahan ringan pada hidung dan gusi

Gejala COVID-19 belum banyak yang kita ketahui, tetapi sejauh ini biasanya bisa terlihat dalam waktu 14 hari. Gejalanya terdiri dari:

Asuransi mikro mulai dari 5000 Rupiah!

- Demam
- Batuk
- Sesak napas
- Pilek atau hidung berlendir
- Sakit tenggorokan

"Gejalanya ada kemiripan, tapi ada juga perbedaan. Kalo demam berdarah dan corona memang sama-sama ada demam. Cuma biasanya, kalo orang kena demam berdarah itu tidak batuk-batuk kering, itu yang membedakan. Dan kita harus hati-hati dengan diagnostiknya," jelas Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD, Principal Investigator, Stem-cell and Cancer Research Institute.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dalam kasus DBD, mencegah adalah satu-satunya cara, karena belum ada obat spesifik untuk DBD. 

- Jaga kebersihan lingkungan rumah secara rutin, terutama tempat penampungan air. 
- Gunakan obat nyamuk: semprot, bakar, elektrik. 
- Oleskan losion antinyamuk. 
- Gunakan kasa nyamuk. 
- Saat bepergian gunakan lengan panjang dan celana panjang. 
- Hindari menggantung pakaian di dalam kamar, karena bisa menjadi tempat bagi nyamuk bersembunyi. 

Tidak ada yang pasti di dunia, tapi WE+ yang pasti menawarkan pilihan asuransi dengan benefit demam berdarah mulai dari harga Rp. 10.000. 

Jaga kebersihan, dan jaga kesehatan, sampai edisi newsletter WE+ berikutnya. 

Sources: 

https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/01/120500323/pasien-dbd-capai-49941-ini-5-wilayah-indonesia-dengan-kasus-terbanyak
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4948871/andrea-dian-sempat-disangka-dbd-samakah-gejalanya-dengan-virus-corona

Penulis: Raka 11 Sep 2020 1467