Kanker Sel Merkel, kanker langka dan agresif

Kanker Sel Merkel, kanker langka dan agresif

Sinar matahari, penuaan, dan virus memiliki peran dalam timbulnya kanker kulit ini.

Pertama, kabar baiknya, kanker sel Merkel sangat jarang terjadi. Sekitar 1.600 kasus terjadi di AS setiap tahunnya. Namun kanker kulit langka ini terkadang luput dari perhatian pada awalnya. Hal ini mengkhawatirkan karena sering kali bermetastasis atau menyebar lebih awal, ke bagian tubuh lain seperti paru-paru dan tulang.

Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang kanker kulit sel Merkel: di mana dan bagaimana permulaannya, seperti apa bentuknya, siapa yang lebih mungkin terkena, bagaimana diagnosis dan pengobatannya – dan yang paling penting, langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk membantu mencegahnya.

Di mana dan bagaimana kanker sel Merkel bermula?

Sel merkel adalah sel kecil berbentuk oval yang ditemukan di lapisan terluar kulit. Terlihat di dekat ujung saraf, mereka membantu persepsi sentuhan.

Jarang terjadi, sel-sel ini mulai berkembang biak secara tidak terkendali, menciptakan kelompok sel kanker. Biasanya tumor terjadi di daerah yang mendapat paparan sinar matahari lebih banyak, seperti wajah, leher, dan punggung tangan.

Namun, paparan sinar matahari bukanlah satu-satunya faktor. Virus yang disebut MCV, atau Merkel cell polyomavirus, diperkirakan adalah faktor yang memicu perkembangan kanker ini pada sekitar 80% dari semua kasus. Faktor dari penuaan juga meningkatkan risiko terkena kanker ini.

Seperti apa bentuk kanker sel Merkel?

Sel kanker ini muncul sebagai benjolan kemerahan atau keunguan pada kulit dan seringkali tumbuh dengan cepat. Kebanyakan orang tidak merasakan sakit atau gatal sama sekali.

Asuransi mikro mulai dari 5000 Rupiah!

Sayangnya, sel tumor bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh, termasuk otak, paru-paru, tulang, dan area kulit lainnya. Hal ini mungkin terjadi pada tahap awal: hampir separuh penderita kanker ini sudah mengalami metastasis saat pertama kali didiagnosis.

Siapa yang paling mungkin terkena kanker sel Merkel?

Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko terkena kanker sel Merkel:

  1. Usia lebih dari 65 tahun.
  2. Paparan sinar ultraviolet yang tinggi dari sinar matahari.
  3. Kulit putih.
  4. Riwayat keluarga yang mengidap kanker kulit.
  5. Gender (laki-laki dua kali lebih rentan terkena kanker ini dibandingkan perempuan).

Selain itu, orang-orang yang juga lebih mungkin terkena kanker ini jika sistem kekebalan tubuh mereka tidak kuat karena mereka :

  1. Minum obat yang menurunkan respon imun seperti steroid dosis tinggi.
  2. Memiliki masalah kesehatan tertentu seperti kelainan darah atau HIV.
  3. Telah menjalani transplantasi organ dan perlu mengonsumsi obat imunosupresif.

Langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker sel Merkel?

  1. Lindungi kulit dari sinar matahari. Kenakan pakaian yang bisa menangkal sinar UV untuk menutupi tubuh, lengan, dan kaki. Topi bertepi lebar dapat melindungi kulit kepala, wajah, dan bagian leher. Juga oleskan tabir surya secara teratur pada semua kulit yang tidak tertutup.
  2. Jangan gunakan tanning bed. Hal ini meningkatkan peluang terkena kanker kulit.
  3. Kunjungi dokter kulit secara rutin untuk pemeriksaan kulit menyeluruh jika menderita kanker kulit, atau jika ada anggota keluarga (orang tua, saudara kandung, atau anak) yang mengidapnya.
  4. Beritahu dokter kulit atau tim medis jika melihat adanya perubahan pada kulit. Setiap tahi lalat dan benjolan baru harus diperiksa.

Bagaimana cara mengetahui apakah saya menderita kanker sel Merkel?

Jika dokter kulit mencurigai kamu menderita kanker sel Merkel atau kanker kulit lainnya, mereka akan mengangkat sebagian kecil lesi kulit atau bagian kulit yang memiliki pertumbuhan atau penampakan tidak normal dibandingkan dengan kulit di sekitarnya untuk dilihat di bawah mikroskop. Prosedur ini akan memastikan apakah lesi tersebut adalah kanker kulit.

Bagaimana pengobatan kanker sel Merkel?

Perawatan pada kanker ini tergantung pada lokasi tumor, ukurannya, dan apakah sudah menyebar atau belum. Hal ini dapat ditentukan dengan mengangkat kelenjar getah bening di dekat tumor dan melalui pemindaian.

  • Jika tumor belum menyebar: Operasi pengangkatan dapat dilakukan untuk mengangkat tumor dan sebagian kulit normal di sekitarnya.
  • Jika sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain: Pengobatan radiasi adalah salah satu pilihannya. Kemoterapi, pengobatan dengan obat-obatan, mungkin disarankan, meski tidak seefektif radiasi. Imunoterapi, yang dapat membantu sistem kekebalan mengenali dan membunuh sel kanker, juga merupakan pilihan dalam beberapa kasus kanker ini.

Ada risiko tinggi kanker ini akan muncul kembali setelah pengobatan. Jadi orang yang mengidapnya harus rutin menemui dokter kulit atau tim kankernya untuk pengawasan lebih lanjut setelah dilakukan pengobatan terhadap kanker tersebut.

Maka daripada itu, selalu lakukan langkah-langkah preventif untuk meminimalisir terjangkit kanker ini ya, sobat WE+.

Sumber Harvard Health Publishing

Penulis: Raka 14 Jun 2024 333